sudah kukemas harapan serta hati diceraikan dari sekelompok benih kasih dan pagi melangkah sendirian permainkan kekecutan hidup tiba tiba saja membayang bagai lakon wayang purwa melulu kepedihan dan kesedihan kaki melaju dihadang kenangan kental baru saja kucium harum nafas kekasihku, sambil berkisah tentang penghianatan seperti pengmis menawarkan iba tertinggal itu semua jauh ditanah yang jauh tertinggal lekat dalam dada dalam kepala, suara terakhir senyum terakhir tangis terakhir menjadi pahit dan mengkarang dikandang kenangan selamat tinggal bekas masa depan… |
source = poems of buderfly 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar