Jumat, 10 Juni 2011

Cara Kerja Penghapusan dan Recovery data

Penghapusan Data 
Karena kebanyakan orang Indonesia menggunakan OS Windows, pembahasan disini menggunakan acuan OS Windows. Mungkin kalau OS lain seperti Linux atau Macintosh prinsipnya sedikit beda. Pada saat pengguna menekan tombol ‘delete’, pada kondisi default data akan dipindah di recycle bin. Jadi data hanya dipindah tempat, bukan di hapus. Data yang ada di recycle bin masih utuh, hanya saja tidak bisa diakses seperti biasanya. Untuk mengembalikan data yang berada di recycle bin relatif mudah, yang harus dilakukan hanyalah klik kanan file dan lakukan restore. Data pun kembali ke tempat asal. Data dalam recycle bin juga lebih mudah untuk dihapus. Cukup dengan menggunakan utility Disk Clean Up, data lama di recycle bin pun akan terhapus secara permanen.Prinsip recycle bin mirip sama tong sampah di rumah. Sampah yang tidak berguna bisa dibuang kedalam tong sampah. Dan barang yang sudah di buang tentunya bisa diambil kembali dengan mudah. Mungkin ide microsoft membuat recycle bin terinspirasi oleh petugas pembersih sampah..siapa tahu? Yang jelas keberadaan recycle bin akan sangat membantu pengguna bila terjadi salah menghapus file.Bila masih berada di recycle bin, data akan bisa di restore dengan mudah. Bagaimana bila data sudah terhapus secara permanen. Mengakses recycle bin tidak akan bisa berguna untuk merestore data. Disinilah peranan software recovery, data yang telah di hapus mempunyai harapan untuk di restore kembali, Lha...How It works?


Cara Kerja Sebelum ke cara kerja software recovery, ada baiknya kalau di bahas dulu mengenai penghapusan data.Ketika pengguna komputer menghapus data lamanya dengan menekan Shift+del, maka data tidak dipindah ke recycle bin, namun langsung di hapus begitu saja. Data akan di pindah ke recycle bin apabila pengguna menhapus data dengan menekan tombol ‘del’ saja.Selama ini kebanyakan pengguna komputer hanya mengetahui ketika di hapus, tentu saja datanya lenyap, tak tampak. Karena memang bila dilihat melalui interface Windows, data itu tidak ada. Lha...Tapi mengapa software recovery bisa menemukan data yang lenyap itu? Oke...Berarti apa makna di hapus yang sebenarnya? apa yang dilakukan oleh Windows? Benarkah data itu lenyap? ebenarnya Windows tidak benar-benar menghapus data seperti ketika kita menhapus isi papan tulis. Yang dilakukann windows hanyalah menghapus index file tersebut dari harddisk. Index itulah yang berisi informasi letak suatu file di harddisk.Index berfungsi untuk memetakan letak file dalam harddisk. Coba bayangkan tanpa sebuah index, OS akan sangat kesulitan bekerja. Misalnya OS membutuhkan sebuah file, tanpa sebuah index OS tidak akan tahu lokasi sektor dari file tersebut, mengingat ada jutaan sektor dan ribuan data di sebuah harddisk, dan semua data itu hanya berbentuk 0 dan 1. Dengan index, OS bisa mengenali file-file yang ada di harddisk sekaligus mengaksesnya dengan cepat.Oke...kembali ke penghapusan data. Bila index file sudah di hapus, maka OS akan menganggap file tersebut tidak ada, itulah yang pengguna komputer anggap sebagai dihapus Meski pada kenyataannya isi file tersebut masih utuh di harddisk. Itulah sebabnya proses menghapus data bisa lebih cepat daripada menulis data, meski dengan ukuran file yang sama.Data yang indexnya sudah di hapus tentu saja bisa di timpa oleh data lain. Karena OS menganggap data itu tidak ada. Misalnya ada sebuah data yang terletak di sektor 2345 sampai dengan 56789. Kemudian pengguna menghapus data tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, OS hanya menghapus index data, data asli yang terletak di sektor 2345 sampai dengan 56789 tidak diapa-apakan. Dengan di hapusnya index, maka sektor 2345 s.d 56789 dianggap kosong oleh OS. Karena itu jika ada file baru yang akan di tempatkan di harddisk, OS bisa saja menaruh file tersebut di sektor antara 2345 s.d 56789 kendati sektor tersebut sebenarnya ada datanya. Bila sudah di timpa maka data yang tadi dihapus tersebut tidak akan bisa di baca lagi untuk selamanya, dengan cara apapun.Masing-masing software recovery mempunyai metode yang berbeda untuk membaca dan mengembalikan file yang terhapus. Namun prinsip kerjanya semuanya sama, yaitu dengan mengandalkan proses penghapusan data OS yang hanya menghapus index data. Dengan menscan isi harddisk, software recovery bisa mengenali file yang indexnya sudah tidak ada. File itulah yang mereka anggap sebagai data yang telah terhapus. File itu bisa di periksa apakah ada bagian filenya yang sudah ditimpa data lain, bila ada maka ucapkan selamat tinggal pada file tersebut, bila tidak file bisa di recover.Memang semua sofware recovery mensyaratkan supaya file bisa kembali dengan selamat, file tersebut harus belum di timpa oleh data lain. Tidak ada software recovery yang sedemikian sakti, yang bisa mengembalikan data harddisk meski suda di timpa puluhan kali. Jadi bila suatu saat terjadi kehilangan data, jangan lakukan aktifitas yang memungkinkan adanya penulisan data. Kalau perlu jangan menyalakan komputer dulu sebelum siap mental untuk merecovery. Dengan begitu tingkat kemungkinan data bisa kembali utuh semakin besar. Untuk lokasi tujuan file yang di recovery sebaiknya letaknya di drive yang berbeda dengan data yang dihapus. Supaya memperkecil kemungkinan data yang sedang di recovery tertimpa oleh data hasil recovery, kalau itu terjadi ya sama saja bohong, data rusak oleh datanya sendiri.Bicara soal software recovery mana yang paling baik, terus terang saya belum bisa menjawabnya. Karena saya jarang melakukan recovery data, jadi praktis saya jarang membandingkan kinerja antar software recovery. Selain itu jumlah software itu sangat banyak di pasaran, ada yang gratis, ada yang sangat mahal, ada yang interface dan featurenya sederhana, ada pula yang featurenya lengkap. Namun bila data yang hilang skalanya besar, seperti mencakup hampir seluruh harddisk. Maka solusi terbaik adalah memanfaatkan jasa recovery data, mereka akan dapat memperbesar kemungkinan data bisa selamat. Karena tentunya software recovery yang mereka gunakan sebanding dengan harga jasanya. Juga biasanya orang-orang mereka lebih terlatih daripada pengguna komputer rumahan.File ShredderTernyata untuk merecovery data bisa dilakukan oleh siapa saja dengan mudah. Cukup dengan software recovery andalan keluarga dan sedikit keberuntungan, data yang dihapus bisa dikembalikan seperti semula. Tapi bagaimana bila data yang akan dihapus itu data penting yang tidak bisa sembarangan dilihat orang. Bagaimana bila ada orang yang coba-coba merecovery-nya untuk mendapat keuntungan dari data itu? Solusi terbaik adalah menghapus file tersebut dengan software pengoyak file atau bahasa planetnya file shredder software. Dengan penghapusan menggunakan ini dijamin data tidak akan bisa di recover oleh software recovery sesakti apapun. Dalam bekerja software tidak hanya menghapus index data, tapi juga file aslinya. Ada yang bekerja dengan menimpa data asli dengan file lain. Ada juga yang benar-benar menghapus total file dengan me-nol-kan isi datanya.Nah....dengan software recovery sebenarnya Sardono tidak perlu membuat asma adiknya kambuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Populer